Gerbang Sunyi
Daun waktu telah gugur. Mimpi berhambur. Tubuh ringkih tersungkur. Mata telah kehilangan cahaya. Dua lutut telah merapat dan semua jendela tertutup kuat.
Tersibak semua realitas itu. Kita pun tajam memandangnya. Melampaui satu gerbang sunyi. Kelam dan dingin. Terhimpit diri pada badan bumi yang sempit
Taman barzah terhampar dalam ketakutan dan harapan. Sepi yang hitam menjalar. Seperti tidur panjang dalam ketakutan dan kesangsian.
Hanya perlu amal takwa untuk huru hara yang lebih besar. Seberkas sujud menjelajah gelap di ujungnya. Setitik cahaya ke tepi shirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H