Senda dan gurau di sedaun kelor. Selembar dunia yang terus menyempit.Â
Di atasnya kita menjerit.histeris.mendengkur.terbujur.berperang.berpeluh dan mengaduh.tangan menadah. Lembah lembah telah kering. Orang orang berlari bersama bayang bayang.Â
Sedaun kelor melayang di antara butiran debu galaksi.membentuk ikatan cinta kosmik yang begitu. Dengan aroma tanah dan bebatuan.
 Mungkin setidaknya kita bisa khusuk saat berdoa. Sampai akhrnya semua jadi doa dan cinta yang utuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H