Arti dasar riset adalah untuk menemukan hal baru dan pendekatan baru dalam satu persoalan.
Itu bisa berlaku untuk seni, politik, pendidikan, industri,atau bahkan keluarga dan pergaulan sehari hari.
Dari cuplikan seminar  ICMI di Aceh Barat  beberapa waktu lalu, tingkat inovasi dan riset Indonesia masih di level 86 per 100 negara.
Walaupun banyak pergerakan inovasi dan pengembangan kreativitas dalam trend sekarang, namun itu tak sebanding dengan apa yang ideal dicapai oleh negara (pendidikan) kita.
Kita mesti membiasakan program riset ini dalam skala yang bertahap. Secara individu, riset diperlukan untuk  self development, misalnya. Mengembangkan visi dan skill khusus.
Dengan riset sains dan pengetahuan jadi berkembang. Improvisasi dan kombinasi bisa dilakukan lewat riset untuk semua keperluan hidup kita.
Kita hanya memerlukan sistem sosial yang lebih mendukung terhadap proses riset ini. Termasuk pihak swasta dan pendidkan. Kalau riset pemerintah, agaknya akan selalu terjebak dengan sunjektivitas rezim. Hingga produk riaet kita belum dapat sejajar dengan riset riaet dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H