Ibrah telah diadaptasi ke bahasa Indonesia menjadi ibarat. Rupa tamsilan dari satu peristiwa yang dijadikan pelajaran.
Kita mesti mengambil ibrah dari peristiwa sebelum kita. Peristiwa peristiwa utama telah diabadikan dalam kitab suci (Alquran). Dari kisah Qabil Habil hingga Abu Jahal dan Abu Lahab.
Mengambil ibrah adalah indikasi berfikir dan menggunakan akal. Ibrah juga penentu apakah seorang itu memiliki hati yang tajam.atau tidak. Yang tajam mata hatinya (ulil abshar) akan dapat melihat di balik realitas. Bukan sekadar melihat realitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H