Oleh Taufiq Sentana. Pengampu bid.studi sirah nabawi di JSIT Aceh Barat.
Dikutip dari laman Wiki menurut Ibnu Mandzur dalam kitab Lisanul Arab, arti as-sirah menurut bahasa adalah kebiasaan, jalan, cara, dan tingkah laku.
Adapun menurut istilah umum, arti sirah adalah perincian hidup seseorang atau sejarah hidup seseorang.
Jadi Sirah Nabawi dalam konteks ini adalah seluruh mata rantai perihidup Nabi Muhammad saw dari lahir, kecil, remaja, dewasa, awal kenabian, perjuangan dakwah dan tantangan perkembangan risalahnya hingga ia wafat.
Adapun yang pertama sekali menyusun kitab sirah nabawi adalah Muhammad bin Ishaq bin Yasar, lebih singkatnya Ibnu Ishaq.
Ibnu Ishaq lahir pada tahun 85H / 704M dan meninggal pada tahun 151H / 768M. Dia hidup hingga masa Daulah Abbasiyah periode awal.
Karena ia seorang tabi'in (pengikut generasi awal), maka ia berguru langsung kepada Sahabat Nabi. Sehingga apa yang ditulis bukan sesuatu kerancuan, justeru menjadi acuan lengkap bagi  orang orang sesudahnya. Karena sebagian dari referensi Sirahnya adalah Hadis hadis Nabi Muhammad saw dengan periwayatan yang valid.
Adapun versi sirah Nabawi yang terlengkap dan mutakhir adalah karya Safiurrahman Almubaraqpuri, ditulis tahun 1979. Berjudul Arrahiq al Makhtum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H