Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

The Power of Reading

10 Januari 2023   15:58 Diperbarui: 10 Januari 2023   16:02 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pixabay. Ilustrasi

Membaca telah menjadi kekuatan dalam langkah awal pengembangan diri. Bahkan juga terkait pada pengembangan peradaban.

Tiada yang bisa dicapai tanpa membaca. Baik membaca dalam makna tersurat atau membaca realitas dan peristiwa yang melingkupinya.

Perintah membaca dalam tradisi Islam juga bermuara pada kata "Iqra" yang bermakna "Bacalah!" untuk jangka waktu yang terus menerus, tanpa henti.

Disebab perintah itu pula setiap muslim diwajibkan menuntut ilmu, membangun tradisi ilmu hingga mencapai puncaknya di abad 7 dan 12 M, itu terjadi 600 tahun sebelum renaisens Eropa.

Ada beberapa tahapan power dalam membaca. Sehingga kegiatan membaca menjadi acuan pencapaian budaya dan perbaikan yang konstan bagi individu ataupun masyarakat.

Pertama, Membaca sekilas.
Yaitu sekadar membaca yang tertulis untuk mendapatkan gambar besar suatu konsep. Membaca sekilas bahkan dapat ditengarai dengan melihat dan memahami judul buku. Atau daftar isi dan  lewat gagasan di paragraf awal saja. Teknik membaca sekilas sangat mudah dilakukan seperti kita mengkuti alur bermain ski di salju. Membaca sekilas adalah mempersepsi peristiwa.

Kedua, Membaca mendalam.
Yaitu membaca dengan maksud mengambil poin dan konsep inti untuk diterapkan dan dipahami. Biasanya lebih fokus dan detil serta disertai catatan/coretan sana-sini. Mungkin bisa selesai dalam tiga jam, atau bahkan tiga pekan.

Ketiga, Membaca untuk mengakaji. Dalam tahapan ini, proses membaca telah bersanding dengan studi komparasi dan pendalaman untuk mendapatkan istimbat yang utuh atau suatu korelasi konsep baru yang layak dikembamgkan. Kegiatan ini untuk  mencapai komodefikasi dan kodefikasi tertentu pada suatu perspektif dengan nilai nilai tertentu sesuai basic pemikiran si pembacanya.

Demikianlah beberapa poin  dasar dalam membangun power dalam membaca sehingga mencapai level literasi optimal dalam penyelesaian masalah pribadi ataupun komunal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun