Senja turun dari mataku.menjatuhkan butir pengharapan. asa pagi yang menjadi bayang.Â
Senja menyibak gerbang waktu, sadar dan kebisuan menghantam dada. Sepi yang tajam.Â
Senja seakan tak selesai untuk dituliskan, seperti tatapan kekasih yang memanggil pulang.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!