Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Bulan Penuh

7 Oktober 2022   23:41 Diperbarui: 7 Oktober 2022   23:42 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pundak zaman yang keruh. Di atasnya bulan penuh. Padang gersang diguyur hujan. Putik putik bunga bermekaran pada musim yang pertama.

Bulan penuh di langit dan api Persia telah padam, jahiliyah yang kelam ditimpa cahaya, merasuk ke inti cahaya, dari wahyu pertama "iqra bismi Rabbikallazi khalaq":

Bacalah dengan nama Tuhanmu yang memulai penciptaan manusia dari segumpal darah (yang menempel)! 

Pada lambaian bulan penuh, kita merengkuh rindu yang jauh, namun seakan ia di sini. 

Salawat-salam atas Baginda: Nurul huda wa badruduja.... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun