Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita Bersedih

3 Oktober 2022   07:33 Diperbarui: 3 Oktober 2022   07:34 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kadang kita bersedih untuk sesuatu yang tak perlu, Atau kita bersedih untuk yang pilu dan dibenarkan. Kita bersedih, seringnya untuk kepentingan sendiri, betapa berat merasa sedih atas kehilangan yang dirasa orang lain. 

Kita sedih, seringnya untuk hal hal yang berbau egoisme mataril. Kita bersedih karena kepekaan kita terbuka, kita bersedih atas ketimpangan dan kelapukan yang tak kuat kita benahi. 

Pranata kita selalu dibangun  atas kalah dan menang, hingga yang tampak hanya persaingan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun