Lupakan Berlin Proposal dari Malna. Atau tentang Kasih-Sihka tuan Tardji. Waktu telah menyimpan semua.Â
Sepetak selat Giblartar (Jabal Thariq) menyingkap cahaya baru dari sisi gelap Eropa.Â
Orang orang telah cemburu pada pengetahuan, semua pengkodean telah disalin, Cordova yang cerah:
Nur di atas Nur sejak tradisi Iqra menderas dengan bismi Rabbik:
.......
Rindupun terbenam dalam kosmopolitan. Gedung gedung kota menampar langit. Semua tampak seperti hidangan, atau buih di lautan.Â
Ingatlah penjelajah Ibnu Batutah, Â saat singgah di Samudera Pasai abad sebelas. Semua tersimpan dalam Rihlahnya. Jauh sebelum revolusi industri.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI