Dia telah terbiasa dengan senja. Sepetik saja, bagai ambang warna yang mengehempas jendela jiwa.
Hasrat dan gejolak telah mengendap, menjadi bayangan horizon di alis mata. Melengkung ke kaki tubuh. Menyusup ke lubuk malam. Menggores hitam dan kesangsian.
Kadang ia takut untuk hal hal yang belum dikenal. Namun lembaran lembaran telah mendahului pandangannya.Â
Kini, ia menyimpan sepetik senja itu. Di jantung waktunya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H