Gibran dari Lebanon pernah bertutur dalam Broken Wings, sayap sayap patah.
 Aku menyangka itu suatu penerimaan dalam kerelaan, walau sayap mesti patah dan hati berderai, demi si terkasih.
 Kadang kita mesti melawan hasrat diri, bahkan semestinya begitu, untuk suatu kemurnian pemberian dan cinta.Â
Agaknya, Khalil Gibran mengisyaratkan penerimaan itu pada ilalang kering di padang dan bulan yang terang, keduanya dalam kisah yang berbeda.Â
Tentu, keduanya memang tak ingin melukai, dan sepertinya tidak berakhir tragis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H