Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hikmah: Pelajaran Sepiring Nasi

27 Agustus 2022   21:46 Diperbarui: 27 Agustus 2022   22:24 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Riski. Ilustrasi

Kata sang guru, dalam sepiring nasi banyak rangkaian pelajaran utama. Secara spirituil, sepiring nasi menginsafi kita dengan kesadaran dan kelemahan, bahwa hanya Dia yang Maha Kaya (Allah subhanahu wata'ala) Yang Mencukupkan kita, memenuhi kebutuhan kita. 

Kita juga menginsafi makna sehat, bahwa, dalan sakit, kita tidak bisa nikmat saat makan. Kita hanya bisa makan karena kita sehat. Untuk itu kita bersyukur. 

Dalam sepiring nasi, terkumpul semua jasa orang orang hebat yang telah melayani" kita, menyerahkan diri mereka gar sepiring nasi dan lauk pauk itu tersedia di hadapan kita: ada petani. Nelayan. Pedagang. Pembantu. Ibu kita. Ada distributor. Ada sopir. Ada buruh angkut. Ada anak kapal. Ada buruh tani,dst

Hingga terhidang di hadapan kita. Kita menyantapnya. Dengan diawali doa. Kita menyantapnya tanpa mubazir/berlebihan.

kita menyantapnya sambil mengingat, berapa banyak saudara kita yang tak menikmati seperti yang kita santap saat ini. 

Kata sang guru, dengan menginsafi perjalanan sepiring nasi, kita bisa melatih konsentrasi, fokus dan mencapai hikmah dalam hidup. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun