Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi di Sebuah Kota yang Pernah Hitam

16 Agustus 2022   08:38 Diperbarui: 16 Agustus 2022   08:43 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi di Sebuah Kota

=====

aku sendiri menyusuri kota. melihat kesibukan di sekeliling. di pikiran aku mencatat. kota yang pernah hitam. kota yang terikat dalam darurat. kota yang kini dalam 17 tahun perdamaian aceh -RI. 

ooh. orang bilang kota ini berlari. antara konservasi tradisi dan gagahnya globalisasi. dan citra industri menghiasi kota. ooh, kemana hendak lari. jagat digital yang masif dan perubahan sosial yang begitu rumit.

Kita seperti terelineasi, membuat jarak untuk suatu kepentingan sendiri. kepuasan sendiri. untuk suatu pertunjukan dan kebanggaan.

dan,  di sini, pagi pagi kita berlomba. malam harinya,  kita merasa selalu lapar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun