Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepala yang Tidur

27 Juli 2022   22:25 Diperbarui: 27 Juli 2022   22:39 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepalanya berisi tempat tidur. Deretan kapsul kapsul yang berisi kasur empuk dan kedap suara. 

Tak ada mimpi di sana. Kata orang, tingkat tidur nyenyak adalah ketiadaan mimpi. 

Kepalaku berisi mimpi yang tak pernah tidur. Sesekali mimpi itu tertidur juga, dan bangun setelah berjemur seharian di halaman depan rumah. 

Mimpiku berisi kapsul kapsul yang berderet dengan potongan peristiwa esok. 

Sebuah lorong cahaya, kebun yang rimbun, telaga yang bening di dekat bukit,  di atasnya suara suara tasbih bergema.

Kepala yang tidur tak menangkap cahaya itu hanya menerima getar dan gelombangnya, tanpa kesadaran. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun