Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Ada Puisi Malam Ini

24 Juli 2022   22:19 Diperbarui: 24 Juli 2022   22:41 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya wajahmu. Kamar yang kosong. Lampu halaman belakang yang padam. Pintu gerbang yang terkunci dengan dingin hujan seharian. 

Hanya sebingkai kenangan. Jendela dan kursi sofa yang tua. Bulan sembunyi dan mati. Kota disergap senyap. Tenggrorokan seperti tersedak.

Malam akan selalu menghardik,  dan pagi bergerak cepat. Tak ada puisi yang tercatat. Hanya wajahmu. Hanya kenangan. Hanya bayangan. 

BACA JUGA: aku tidak menulis puisi esok hari, https://www.kompasiana.com/taufiqsentana9808/613f80630101906d4a7eb4a2/aku-tidak-menulis-puisi-esok-hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun