Mengingatmu, kekasih, bagai mwmbasuh waktu. Melengkapi pertemuan yang tak bisa dijangkau.Â
Sangkar tubuh telah membuat ilusi tentangmu, kekasih. Sehingga mengingatmu bagai tarikan jiwa di sahara penantian. Panas. Dingin dan gersang.Â
Di sini menjelajah sepi, kekasih. Angin yang menari bersama daun daun bagai surat yang habis dibaca.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!