Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wacana: Selintas Puisi Kontemporer

19 Juni 2022   09:53 Diperbarui: 19 Juni 2022   11:09 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bentuk Puisi Kontemporer

===

Secara prosedur, puisi adalah bentuk karya sastra yang sangat terikat.  penuh pengkondisian diksi, imaji dan suasana.

Namu, sebagai wujud perkembangan, puisi kontemporer seakan menyebelahi aturan itu. dan mengkondisikan keindahannya sendiri.

Puisi kontemporer identik dengan puisi terkini,  atau puisi modern.

Amir Hamzam, di anggap berdiri di tengah antara puisi lama dan baru.  Lalu muncul Chairil Anwar dan Sutardji,  Emha,  Linus, Malna. adapun Rendra, Sapardi dan Jokopinurbo serta lainnya,  masih kental dengan nada lirisme dan sintaksis puisi.

Dalam laman Gramedia. co disebutkan beberapa bentuk dalam puisi kontemporer, saya kutip secara bebas:

1. typografi puisi,  bait yang bebas,  tidak terikat pada satu kesatuan.

2. upaya menghadirkan idom dan bahasa ungkap yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun