Hujan ini menimpa suara kita. Lebat tanpa laknat. Atap atap rumah tak lagi diam. Dan jalan jalan mulai tergenang.Â
Hujan ini menimpa ubun ubun kita. Pelan dan menggemaskan. Mengalir menjadi sungai di wajah kita. Mata kita menjadi sumur yang di dalamnya dipenuhi kerinduan.Â
Hujan ini tak ingin diam. Mengganggu percakapan kita dari dinding yang tebal. Diantara lapisan kenangan yang telah hitam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H