Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kota dan Kupu-kupu

27 Mei 2022   18:24 Diperbarui: 27 Mei 2022   18:25 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kupu kupu kota terhempas di bawah jembatan. Malamnya,  rembulan menjatuhkan badan. Semua kegembiraan dan ekspresi akan dibebaskan. 

Kita menatap bayang bayang. Menangkap ilusi budaya pop. Populer, mashur dan trendy. 

Pada warna dan cahaya semua membangun persespsi,  eksis dan keegoan yang paling halua,  atau mengabaikan. 

Kupu kupu beterbangan di kota kota,  yang terik dan menampar wajah.

Namun,  untuk sukses, katamu, semua mesti ditempuh. Ooh.. Mungkin ini ironi.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun