Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Khalil Gibran dan Perempuan

22 Mei 2022   10:26 Diperbarui: 22 Mei 2022   10:27 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan itu telah menjebak dengan matanya yang dalam,  diam dan menghanyutkan. 

Dia tak bisa lagi keluar sampai ia mengingkari semua candu dan gairahnya. 

Perempuan itu begitu gemas memeluknya, menaburinya dengan sinar cerlang, kepuasan dan harapan yang segar. 

Namun Khalil Gibran telah menutup matanya dari perempuan tadi, yang disebutnya wanita, ia talah membalikkan badannya dan membiarkan perempuan itu di pulau kelupaan,  tanah kekosongan dan kehampaan.

Khalil Gibran telah menarik hatinya.  Melepaskan jubah cintanya dan membiarkan perenpuan itu berjalan semdirian dengan bayangannya sendiri. 

Demikian, menurut sang penyair bahwa perempuan itu hanyalah bayangan,  yang ia sangka tujuan. Itulah dunia, waspadalah terhadapnya, dia ujian. Hinaan atau kemuliaan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun