Rendra berusaha menggunakan teknik bahasa dan wilayah ungkap yang baru sehingga menjadi khas miliknya, Â lalu menjadi khazanah kebahasaan kita. Dari sini kita dapat menangkap daya hidup, Â vitalitas, Â kreativitas dan gairan perbaikan.
Lihatlah beberapa ungkapan berikut:
berhentilah mengajarkan diktat diktat kosong// aku mendengar suara jerit hewan terluka// anakmu kini menjadi sendal rumahan yang manja// kita mesti berhenti membeli rumus rumus asing//
nyanyian angsa// mamma,  akhirnya kutemukan jodohku, seseorang yang bagai kau....
===
Menikmati puisi Renda semakin asyik dan renyah karena sebagian karyanya adalah berupa Ballada, Â semacam serangkaian kisah, Â fragmen peristiwa, Â yang ia padukan dalam pilihan diksi yang ketat dan khusus.Â
 "Belues untuk Bonnie" termasuk baladanya yang terkenal. Adapun potret pembangunan dalam puisi menunjukkan visi Rendra sebagai agen perubahan.
 Maka wajar ia mendapat gelar DR Hc dari kampus lamanya,  UGM. Gelar yang sesuai dengan capaian dan jangkauan pengaruhnya. Bukan sebagai gelaran gengsi.
Sumber: Sebagian kecil dari wikipedia bebas. Herman JW.apresiasi puisi.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI