Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Budaya Buku

17 Mei 2022   10:15 Diperbarui: 17 Mei 2022   10:20 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tercampak ke abad 14 M. 200 tahun sebelumnya saat kertas telah dikenal di samarkand lewat tawanan china. 

Dan di masa Arrasyd dan Makmun,  abad 8 M, masyarakat buku telah mewabah. Semua bahasa telah diterjemah, dari Yunani dan Sansakerta. Mereka membangun Baitul Hikmah. Perpustakaan terbesar saat itu. 

Sejak itu buku telah menjadi watak kebudayaan. Dan Baghdad menjadi mercusuar dunia untuk pengetahuan.

Di setiap masjid pasti ada toko buku. Di manapun,  toko toko buku tersebar. Interaksi antar insan buku begitu kuat. Bahkan termasuk persewaan (ijarah). 

Pada masanya,  penulis buku dihargai dengan emas seberat buku yang ia tulis. Begitu megah. Begitu indah. Buku buku juga menjadi jalan dakwah dan amal jariyah yang terus mengalir. 

Buku buku itu menjadi jembatan kebangkitan Eropa kemudian, di kisaran abad 18, 600 tahun kemudian dan lalu mereka menutup jalan sejarah dunia dengan kebangkinan industri eropa.

Budaya buku yang mashur sebelumnya telah terabaikan. Terputus sejarahnya. Jembatan itu telah dipatahkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun