Rindu menjalar ke bawah bukit bukit, Â ke celah celah jembatan kota.Â
Mataku melompat merayap di sepanjang jalan pulang. Melewati perempatan. Membelah beberapa jam perjalanan. Membayar kenangan. Membayar bayang yang hampir hilang.Â
Lelah menguap dari kening. Meleleh di pinggir pinggir halte dan pos pos. Burung burung terbang dengan santai. Tuhan yang Rahman Menggamit ubun mereka.Â
Orang orang menembus arus. Menyeberangi langit yang penat. Udara seperti menyempit dan waktu begitu singkat.Â
Teringat Sabda Mulia,  di sini kita seperti penyeberang jalan,  hanya melintas,  musafir yang sekadar lewat, menuju yang pasti, sandaran yang kekal. Tanpa penat dan bosan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI