Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Munajat Ramadan

22 April 2022   23:32 Diperbarui: 22 April 2022   23:35 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

1//

Bilik iktikaf yang sembunyi dari riuh dan gaduh akan membuka semesta diri yang terus berlari menuju akhir. Perhentian yang pasti di tepi abadi. Semua yang dibangga akan terhempas lepas bagai bagai angin besar menghembus kapas. Seperti debu debu yang beterbangan. 

2//

Semesta diri terbuka pada bilik munajat, menghimpun segala harap dan melepas takut. Menuju perjumpaan hakiki. Saat mata mata kita menjadi tajam,  dan tampaklah yang selama ini kita abaika. 

Yaa Rabb: Ihdinassiratal mustaqim. Jalan para nabi. Siddiqin. Syuhada dan mereka yang soleh,  biarlah kami menjadi rekan mereka. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun