Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi dan Rindu

24 Maret 2022   20:29 Diperbarui: 24 Maret 2022   20:34 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada Sebuah Rindu (Puisi dan Rindu)

******

Puisi ini epik,  tragedi dan komik, kata aristoteles. puisi menggambar semua wajah. dari realitas majazi ke yang asli dan konkret. suatu realisme atau eksistensialisme.

Begitupun rindu,  kataku
wajah rindu dihempas jembatan,  atau ia berderai di pecahan ombak di ujung pantai paling sepi, tanpa engkau di situ.

Wajah rindu terbelah,  dalam selaksa ufuk jiwa,  dari impresi impresi yang ditangkapnya. dari slogan slogan. dari pasar pasar modern yang sempit.

Hidup jadi lautan rindu. atau ianya hanya hutan rindu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun