====
Peradaban Islam memberi banyak jejak pada perkembangan dunia modern yang kita kenal sekarang. Â Konon, Â Kampus sekelas Harvard, Â mengambil metoda penjurusan dan formulasi dari Sekolah Nizamiyah di Baghdad era Imam Alghazali.
Kata "college", dipetik dari kata kulliyat, Â yang mengacu pada sistemasi studi pendidikan.
Namun, Â imperialisme Barat dan skularisasi serta kejumudan pendidikan Islam telah mereduksi semua capaian itu. Beberapa studi klasik-murni masih bertahan dan relevan dengan tuntutan zaman dengan beragam perspektif. Â katakanlah pada Ulum Syariyyah, yang menjadi pokok pendidikan Islam secara utuh.
Dalam pada itu, Â perkembangan pendidikan modern telah memuat peta studi dan mata ajar yang begitu padat, Â waktu yang terbatas dan skala lainnya.
Dampaknya, Â bukan hanya menjadikan dualitas pendidikan, Â bahkan menjadi tigalitas pendidikan. Misal, Â pendidikan Islam dengan muatan ajaran murni pada kitab kitab klasik/kuning, pendidikan umum masyarakat muslim denga metoda pendidikan agama Islam (PAI) /belakangan ditambah budi pekerti, Â seakan dalam Islam tidak diajarkan budi pekerti. Lalu, Â pendidikan madrasah" yang memadukan pendidikan Islam-umum (istilah yang lazim digunakan).
Dari proses dan tahapan ini saja, Â sudah memakan waktu dan pikiran. Â Belum lagi pada kenyataan, Â adanya sebutan Sekolah Islam, Â sejak tahun 1998 di Indonesia, dengan integrasi kurikulum Islam sesuai keperluan sekolah/nilai lokal.
Metode Kuttab:
Menurut lintasan literatur penulis, metoda Kuttab, Â sebagai formulasi dasar dalam pendidikan Islam yang asli.
Ada yang menyebut bermula sejak era Umayyah,  4-7 H. Model ini berkembang dari Rumah rumah guru,  secara personal lalu beralih ke masjid dan menjadi lingkungan belajar yang umum/madrasah, sekolah untuk melatih kecakapan hidup: setelah  memahami dasar agamanya secara mantap hingga awal baligh.
Secara teknis,  sekolah kuttab/dulu disebut maktab:tempat belajar awal  membaca dalam tradisi Islam. Alquran, hadis,  bahasa Arab dan hukum dasar Islam secara praktis.
Jadi dalam sekolah Kuttab, mengacu pada skill inti, Â membaca Alquran,menulisnya, menghafal, bahasa Arab dan fikih ibadah, akhlak, hadis dan tauhid.