*****
Mungkin hampir setiap orang akrab dengan kata "puisi". Dari akademisi hingga karyawan pabrik,  anak anak dan ibu ibu.  Karena umumnya  puisi menjadi salah satu bahan pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah.
Puisi merupakan bagian dari karya sastra yang cukup terikat,  dengan pengonsentrasian bahasa yang kuat: begitu menurut Herman JW. Secara bahasa, puisi (poerty) artinya mencipta.Â
Dibutuhkan minat dan konsistensi dalam mengembangkan kemampuan di bidang puisi. Mengenal sejarah perkembangan dan tokoh tokoh yang terlibat di dalamnya sangat membantu tahapan awal menulis (mencipta) Â puisi.Â
Pada dekade terakhir ini seiring  pesatnya perkembangan TIK, memudahkan setiap kita untuk semakin akrab dengan puisi dan menyebarkannya.
Telah sering digelar perlombaan menulis puisi, Â bukan hanya membacanya, juga musikalisasi. Puisi bisa menjadi media pop sekaligus media edukasi.
Di bagian ini saya coba sajikan beberapa cara baru (istilah penulis) Â dalam menulis puisi. Cara ini bisa dilakukan oleh siapa saja, Â kapan saja. Â Cara ini sesuai pengalaman pribadi, Â dan beberapa rujukan Pengantar Apresiasi Puisi, serta media media online, termasuk kompasiana.
Apa manfaat menulis puisi? Â Di antaranya meluaskan sudut pandang, Â melatih kerja otak kanan dan kiri, Â media ungkap dan ekspresi, serta ikut memasyarakatkan puisi.
Berikut cara cara baru yang dimaksud:
1. Membuat gambaran mental, apakah karya ini berasal dari pengalaman langsung atau peristiwa yang kita susun dengan sengaja secara proporsional/estetis.