Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Suka Puisi

3 Februari 2022   22:08 Diperbarui: 3 Februari 2022   22:09 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pixabay. Ilustrasi. Tak suka puisi. Kompasiana

Tak Suka Puisi

*****

Tak suka puisi katamu, kecuali sepotong waktu saat tiba tiba seseorang menjadi penyair,  melantun syair,  membanjiri gagasan dengan lirik dan metafor
ada yang lugas
ada yang absurd

katamu,  puisi terlalu dangkal.
atau terlalu menjebak gelombang akal
geram,  memabukkan. Entahlah, katamu.

puisi membangun ruangnya sendiri
dan begitu adanya,
sebagiannya menarik realitas
agar dapat dicerna lebih halus

puisi seperti membungkus sepi,
katamu:
biarlah begitu,

puisi mungkin hanya seujung daun
dari ribuan peristiwa pohon pohon di pegunungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun