Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Angin Hitam

3 Februari 2022   00:19 Diperbarui: 3 Februari 2022   00:23 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin Hitam

*****

Angin hitam berembus membius- kesadaraan beratus ribu kasus
pada skala,  radius dan fulus.

ladang ladang hangus, kota kota jadi tidur panjang, mesin mesin pabrik menghela nafas. apakah ini tragedi dari jangkauan obsesi yang berembus hitam di cerobong pikiran.

Atau angin hitam yang pekat dan melapukkan ini hanya sekedip jeda dari keangkuhan diri sendiri dalam menata skala hidup.

Oh,  kapan pun angin hitam akan berembus,  membius dan memaksa kita untuk menilai kembali segala prioritas: skema untung dan buntung,  skala kemenangan atau keculasan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun