Jeda
***
Pada setiap interval perjalanan
ada jeda yang mungkin terabaikan
tidak menjadi pokok pembicaraan
pada setiap rentang peristiwa keseharian, Â ada jeda demi jeda
yang selalu lupa kita cerna.
Dua tarikan nafas kita
adalah jeda,
begitupun pagi dan sore
atau malam yang merangkak, saat
penat dan gelisah terurai
Musibah  dan bahagia semata jeda.
sedih dan gembira hanya jeda.
bayangan diri menatapnya lama
atau sekadar saja,
tergandung wadah pengertian kita.
dunia seisinya dan perebutan kita di dalamnya hanya jeda, Â
sekejap saja, Â
tak lebih lebar dari sebelah sayap nyamuk.
selepas itu tetap disambut jeda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H