Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menulis Puisi Absurd

13 Januari 2022   11:18 Diperbarui: 13 Januari 2022   11:29 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis Puisi Absurd

awalnya perlu dicerna
untuk hal apa puisi dicipta
untuk hal apa absurditas itu dikontraskan, ditampakkan.

bila sekadar sensasi
dan aksentuasi mungkin tak memberi makna secara tuntas.

lazimya ia adalah pilihan ekspresif dan pilihan medium yang dihidupkan dengan segenap elemen bahasa  yang gelap,  tidak sintaksis,  bertabrakan dan paradoks.

puisi absurd ingin menjadi rupa yang baru dalam makna pemirsanya dengan ragam pengalaman rasa  yang beda. 

sedang penciptanya menjadikan absurditas sebagai riuh jiwa dan gejala sosial atau suatu  keironian
yang belum terungkapkan

***

Baca juga Abstraksi https://www.kompasiana.com/taufiqsentana9808/615ebe8f06310e4a406095a2/abstraksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun