Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mati Langkah

7 Januari 2022   22:22 Diperbarui: 7 Januari 2022   22:56 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mati Langkah

*****

Bukan takdir yang menjerat
siklus yang berkarat
mungkin dapat mematikan langkah

Perjalanan adalah langkah langkah
yang panjang,  semestinya terarah
melesat seperti anak panah
menembus celah angin,  daya jelajah
dan kemungkinan lain
yang bisa menggugah.

Mati langkah,
bukan takdir yang menjebak
mungkin ianya hanyalah bacaan
yang belum kita selesaikan

Kita terus melangkah
memperbaiki arah,
sedikit zig zag,  memutar
atau bermanuver dengan segala kerendahan hati,  dengan segala kesabaran.

Ayo,  kita tuntaskan pengabdian
dan khidmat dalam kehidupan
sebagai jembatan dimensi abadi:
agar langkah tak jadi mati!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun