Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Narasi di Gerbang Abadi

6 Januari 2022   23:36 Diperbarui: 7 Januari 2022   00:09 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Narasi di Gerbang Abadi

*****

aku hanya musafir,  bukan seonggok dogma psikologi eropa,  sekumpulan stigma superego, libido dan ilusi yang mengontrol.

ya,  hanya musafir, dari kumpulan musafir dan aku menjadi setitik pasir dari hamparan pasir, yang terus mengecil di balik penjelajahan galaksi, aku terurai diantara ruang kosmos semesta yang terus melebar.

aku musafir yang mengitari orbit
bukan sekeping dogma dalam kebebasan yang membakar.

aku mengitari jamuan kehidupan
menjangkau layar layar pencarian.


aku menelusuri tepian sunyi gerbang keabadian,  tanpa rumus rumus kuantum
aku hanya belajar mengeja sistem orbit
agar aku tidak terpental dan luluh lantak.

dan aku bukan seonggok materi yang binasa begitu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun