Aku menulis selembar rindu
dari lembaran dedaun sisa kemarau yang kemarin.
:
Sebait rindu kesumat tentang ribuan petak tanah yang dilahap menjadi komoditas gengsi.
Sesaat rinduku berhamburan
di antara meja lobi dan perundingan.
Aku menjenguk sisa kemarau
pada wajah wajah tebing
dengan ilalang  kering yang meronta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI