Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terpikir Olehku, Apakah Perilaku Korupsi Itu Dipelajari?

11 Desember 2021   17:03 Diperbarui: 11 Desember 2021   17:07 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Korupsi, Prilaku yang dipelajarikah?

*****

Sabda Nabi : Andai Fatimah anak kesayanganku mencuri.aku sendiri yang memotong tangannya. Karena kaum sebelumnya hancur disebab menghukum orang orang yang lemah.

*****

Terpikir olehku,
perilaku korupsi itu
sebagai perilaku yang dipelajari
ya, tidak dipelajari langsung,
tapi si pelaku
paham betul situasi
dan ia menyadari,
jadi ia sadar sedang korupsi
(kecuali beberapa kasus, semacam alih-kebijakan, hingga terjerat korupsi).
artinya, korupsi itu disengaja.

banyak peneliti menganggap
ini faktor biaya politik, dan ini variabel yang relevan. ada juga efek ikatan simbiosis antarpengusaha dan politisi atau pejabat. hingga budaya jelek ini subur, semarak.

selebihnya, faktor tamak, serakah
integritas rendah dan bukan salah sekolah. bukan salah pendidikan. pendidikan hanya spektrum kecil dari sistem sosial kita. ada dominasi sistem yang lebih besar.

pola pola laku ini
yang dipelajari" tak langsung, secara hirarki, dari RT ke Pejabat Istana. dari kantor rektorat ke meja meja birokrat
dan lobi ke lobi.

mereka belajar" apa?:
ada tatanan hukum yang lemah
ada hirarki yang integritasnya putus
ada mata rantai ketakutan dan mabuk gaya hidup.

kita terlanjur mampu "belajar"bahwa semua bisa DIATUR, yang salah kaprah menyebutnya dipengaruhi otak Belanda.entahlah.

NOTE:
di sekolah, nilai bisa diatur
di kampus juga sama
di meja pejabat, SK bisa diatur
kita merasa Tak ADA yang Maha Mengatur jadinya. wah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun