Berhentilah Berpuisi!
katamu saat itu:
matamu menatap kata kata
yang berserakan
di lembaran air matamu.jatuh.tumpah.
apakah puisi ini akan menjadikanmu orang? katamu lagi:
menjadi seseorang yang flamboyan.anggun.menenteng tas.keluar masuk kantor dan meja seminar. menerima uang kes tiap bulan.
aku terus mencari kata kata baru
menemukan kota baru
dan ungkapan ungkapan modern
yang lebih gairah.
katamu, ritual puisimu begitu sepi
jamuannya begitu lengang
puisi itu seperti susunan pikiranmu:
berimaji.mencerna.menyusun makna. membuat peristiwa kehidupan yang baru:
Aku tak bisa menghentikanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H