Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukan Melarikan Diri (Tafakkur 4)

30 November 2021   20:32 Diperbarui: 30 November 2021   21:04 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tafakkur 4 : Bukan Melarikan Diri

*****

Kata orang,
puisi ini adalah caraku
melarikan diri.
melepas diri
dari penat pikir
abstaraksi
dan kekalahan
dalam bentuk lain.

Mungkin benar untuk sebagian kecil
tapi tidak semakna pelarian,
selain ungkapan diri secara sadar
pada peristiwa/gejala tertentu.
dan itu berdasar nilai estetis, etis
dan edukasi sastrawi, suatu jalan sunyi
dari ratusan lintasan yang mungkin
dilalui dengan mata batin.

Segala hal
ada konsep dan  jalannya
puisi menangkap kemungkinan lain
dari cara memandang diri dan lingkungan luar dengan segenap perubahan dan pergeseran.

Mungkin puisi tidak mampu mengubah beberapa hal, tapi setidaknya puisi membantu alternatif persepsi,
dalam ranah akal atau rasa,
ranah seni bahasa ataupun alur logis.

Pun puisi tidak mewakili
suatu peradaban sepenuhya
tapi ia menjadi komposisi harmoni
dari siklus kehidupan:tarik menarik antara benar dan salah, adil dan zalim.

Puisi hanya setangkai daun kecil
di pohon besar pencarian
eksistensi, kebermaknaan, dan kumuliaan hidup yang layak diperjuangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun