aku menggambar sebuah kota
dari kataku. dari susunan baja dan peristiwa, lalu sepi sepi mencekik.
aku tak mengerti.
bagaimana kota bagai kata kata yang kosong? orang orang lupa memetik hujan. rimbun daun dan buah di taman hanya pandangan, orang orang lupa menyantap kearifan.
meja makan penuh hidangan
dari pabrik, bukan dari alam
alam telah dibungkus
dalam lapisan hasrat memiliki semua.
pohon menangis.
tanah menangis
akar mati.
kota adalah kumpulan rencana
dari kata kata yang dibaca, digambar dan
diproyeksi dari jiwa yang tak memahami kata kota dan tata kota:
kota yang di tengah tengahnya ada lorong ke ujung diri  meraih hakiki.
Baca Juga: Instalasi Kota
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H