Aku pernah bertanya tentang sulap,permainan trik, kata orang. Kata sebagian lagi, itu permainan pikiran dan kekuatan imajiner.
Kataku, sebab di kepala manusia, di pikirannnya ada ruang atau lokus untuk "kesenangan", lokus yang berpeluang membuatnya tertipu atau senang saat tipuan itu berwujud dalam permainan, tindakan atau bahkan kemahiran diri sendiri.
Bayangkanlah, bahwa si pandai dan si bodoh berpeluang yang sama untuk tertipu. Mungkin itu rahasia di balik meminta petunjuk Rabbani. Sebab kita dilingkupi materi uji tipuan, kesementaraan, ilusi kesenangan. Itulah sifat asli dunia yang kita cintai ini.Â
Pada lokus itu kita memilih kesenangan yang melampaui materiil, agar tidak tertipu. Setiap umat pun telah diberi penunjuk jalan agar kebenaran tersingkap dan tak tersesat di belantara dunia.
Note:
Pernah tayang di portallokal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H