Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fabel: Simbolisme Kecoak

2 Oktober 2021   23:51 Diperbarui: 2 Oktober 2021   23:52 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemimpin para kecoak

Kecoak kecoak merangkak
diantara kaki kaki pemimpin lapar
mereka tak menemukan apa apa lagi
kecuali sisa makanan yang lembab
yang tumpah dari piring seorang pekerja kasar.

pemimpin para kecoak
tak disebut sejenis apa, suatu simbolisme,
mungkin ia tipe pemakan segala
dan penikmat segala serapah
serapah serapah itu bagaikan
olesan cokelat yang disajikan dalam roti kaleng yang kadaluarsa.

kecoak kecoak itu hanya mengenal kecoak, walau pemimpinnya bukan kecoak, tapi kecoak telah bertelur di otak pemimpin itu. Tidak menjadi kecoak lain. tapi menjadi tikus yang sangat staylis,necis.

saban perlu mereka mengadakan rapat diam diam, di bawah pohon jati yang segera mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun