Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Telah Menulis di Matamu

28 September 2021   21:01 Diperbarui: 28 September 2021   21:05 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku telah menulis di matamu
dan aku terus belajar melukis gambar kita bersama, duduk di tepi kolam, taman hijau dan hati kita saling menjangkau.

Adakah semak-belukar dalam pertemuan kita? kurasa tidak. hasrat hasrat kita adalah hasrat yang tanpa siasat. hasrat pecahan hujan pada ladang ladang. hanya penerimaan dan keindahan.

Sekarang apa yang engkau lihat di mataku? mata ini bagai kaca mata bagi jiwaku. Jiwakulah yang engkau lihat dan tatap. mataku hanya perantara.

dan engkau telah melihat semuanya: Rindu dan sepi. takut dan harap. ombak dan amuk. laut dan pantai. malam dan diam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun