Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Dorongan-dorongan untuk Menulis

28 September 2021   19:46 Diperbarui: 28 September 2021   19:54 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa sebab kenapa seseorang mesti menulis. Sebab sebab itu berkaitan dengan dorongan dorongan yang  mengirimkan sinyal pada sistem syaraf yang menghidupkan pikiran untuk menulis. 

Sebagian dorongan itu bersifat alami dan spontan, imajinatif. Sebagian lagi lewat rasionalisasi, penggalian ide, dan pemikiran (konsep) tertentu.

Setidaknya ada tiga model dorongan yang menyebabkan seseorang menulis.
Pertama, dorongan personal. Ini terkait minat, gairah, hobi, kebiasaan dan nilai nilai moral yang diyakini.

Kedua, dorongan profesi. baik profesi yang formal ataupun tidak. kontrak kerja kepenulisan termasuk yang formal dan memiliki kesepakatan standar. Semisal pemuatan berita, konten kreatif, skrip animasi, materi saji iklan dan kontak dengan penerbit.

Dalam poin di atas, ada kalanya bersanding dengan hobi dan kesenangan. atau murni sebagai kerja dan faktor ekonomis.

Ketiga, dorongan kreatif. Ini hampir sama dengan dorongan minat. tapi pada tingkat yang atas. minat saja tidak cukup mesti ada unsur kreasi pribadi yang menggerakkan seseorang untuk menulis.  

penulisan kreatif murni termasuk disini, cerpen, novel, syair, cerita drama dll. Dorongan kreatif ini dipandang dari daya imajinasi yang lebih bebas dikembangkan dan disajikan dengan pertimbangan idealis dan etis. Tanpa ini, karya tersebut hanya sebagai karya pop dan terapan.

Demikianlah beberapa dorongan yang bisa kami telisik. dorongan lainnya bisa disesuaikan sendiri dengan orientasi orientasi tertentu. Tiga dorongan di atas bukan suatu standar dan ikatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun