Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Segenggam Malam

15 September 2021   23:22 Diperbarui: 15 September 2021   23:25 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/B Sadeqi N.ilustrasi.malam dan sepi.

Segenggam Malam

Telah sangat banyak kujelajah malam
dari paling tepi ke ujung persinggahan,
hingga sampai padaku segenggam malam, sebayang hitam. seperti antrian panjang dalam sempit dan pengap.

kita tidak bisa menoleh dan mengintip. kota kota telah mati. sungai sungai terhenti. waktu berganti denyut. sepi-kelam-hanyut.

kita berpaut pada semua yang dipatut sejak pagi sambil merangkai sinaran mentari dan membaca jejak bulan.

kita berburu amalan pada segenggam malam, sebelum semua menghimpit, terhenti dan mencekam, makin jauh, perih dan dalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun