aku mengintip sepi dari bilik aksara yang sempit, menyingkap titian sepi paling kelam. seperti bayang hitam. seperti burung hitam bergerombolan  dari hutan ke hutan.
hidup kita berkejaran dengan waktu
kita berlarian dalam sepi sepi
keramaian yang kita unggulkan
jadi sepi yang mengancam,
suatu alineasi kedirian
diantara ruang kesadaran
kadang sepi seperti lesatan anak panah
ia mencacah gelombang dan partikel partikel peristiwa keseharian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H