Katakanlah, sistem kromosom sebagai supra atomik tubuh yang terus berproses dan berkembang dalam organisme dengan rancangan visioner tanpa tanding.
Tentu dalam inti sel itu ada energi, komunikasi, sinergi dan titah ilahiyah (pengetahuan Barat menyebutnya sebagai titik Tuhan, God Spot).
Adapun kepemimpinan adalah daya potensial manusia dalam mewujudkan gambaran hidupnya, standar standar, nilai nilai dan puncak kebahagiaannya. Perspektif agama ( Islam ) telah membingkainya dengan, misal, kekhalifahan di bumi, memakmurkan kehidupan bumi yang selaras dengan citra kehambaan, memurnikan penyembahan.
Sabda Baginda yang menyebut "Kullukum Raa'in...",/setiap kalian pemimpin, meskipun ia seorang pelayan di rumah tuannya/ mengindikasi bahwa setiap person membawa sistem atomik kepemimpinan, gaya dan wataknya masing masing, yang tarik-menarik dengan lingkungannya.Â
Sehingga secara pribadi, setiap diri memegang "titah kepemimpinan" dalam memuwujudkan visi khusus sesuai nilai yang diyakininya.
pola atomik itu, gen, DNA, sel, Â mungkin, bisa redup dalam lingkup yang melemahkan, atau bahkan semuanya bisa mengganas secara negatif menjadi kepemimpinan yang brutal, arogan dan merusak tananan harmoni hidup.
Intinya, Â sistem atomik kepemimpinan dan daya potensial kepemimpinan setiap diri adalah fitrawi, build in dalam penciptaan kita.Â
Kepemimpinan dalam fase ini bagai perangkat lunak yang Disiapkan Pencipta (Allah swt) agar kehidupan di dunia dapat bergerak dinamis, menantang, menggairahkan namun tetap khusu', rendah hati dan tunduk.
Taufik sentana
*konsultan SDM