Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bendera Berkibar, Harapan Kita Terlantar

15 Agustus 2021   07:44 Diperbarui: 15 Agustus 2021   08:04 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bendera bendera berkibar
mata kita nanar
dan jiwa ini bergetar
kepiluan dan ketimpangan
masih terhampar.

Ada yg belum masuk listrik dan sinyal
sekolah sekolah masih mahal
nilai rupiah terasa gerah dalam inflasi
orang orang mencari rimah nasi
mengais beras dari sisa kuli pikul
di pelabuhan.

Para peminpin kita (andai disebut begitu)
sibuk menghias tiang bendera atau bermain sepatu roda.
kita berputar putar di bawah tiang bendera.


Mereka banyak melupakan kita
dan sedikit mengingat kita.
Tapi mereka tetaplah citra kita
atau kita telah menjadi bayangan mereka? entahlah!

Bendera bendera berkibar
dan hati ini terbakar, harapan terlantar:
Bagaimana cara kita menyemai angin
agar ketimpangan tidak menimpa kita? Agar sila kelima tidak hanya di hafalan saja dan dibacakan saat upacara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun