Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Peradaban Kita Sekarang seperti Monolog Panjang

9 Agustus 2021   17:23 Diperbarui: 9 Agustus 2021   19:00 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seakan jari jari maut begitu tajam
dan kejam. Mencengkeram, merenggut dan memisahkan. Yang tersisa adalah ketidak-berdayaan, pasrah dan harapan harapan.

Puncak peradaban kita bagai monolog panjang dalam sunyi-kelam. Diantara wabah, kita semakin asing dan kosong, atau tampak bodoh dalam membaca gejala dan mengeja tanda tanda.

Telah berlalu di tengah kita beberapa wabah, pandemi, sebagian lagi tersebar dalam siklus alam. Padahal ini bukan semata siapa yang terkuat.

Diantara wabah ini, pengetahuan dan kesadaran kita terbelah. Kita seakan menyusun kerangka baru dalam menerjemahkan hidup
dan mempelajari pola pola baru
tentang esok.

Sedang di sisi lain,
pertempuran dan persekongkolan
seakan merambah. Hegemoni dan kolonisasi merambat ke celah celah tanah negeri, seakan ia wabah baru yang akan mengepung kita:

Atau apakah kita mesti selalu "membiasakan diri saja dan seakan tak pernah terjadi apapun?"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun