Entah tetiba atau bagaimana, pernah terpikir untuk belajar menjahit.
Ibuku bisa menjahit. Istriku juga bisa.
Keduanya kini tiada lagi mesin jahit:. Awalnya rusak karena jarang digunakan, jarang digunakan karena kesibukan masing masing.
Menjahit tidaklah rumit, aku punya pengalaman menjahit pakaian sehari hari yang robek, juga tas. Jahit dengan tangan, satu satu disisip sesuai keinginan dan ukuran. Dulu, dilarang menjahit di malam hari.
Anakku si kakak pertama, diarahkan ibunya untuk belajar menjahit, membuat pola, mendesain dan seterusnya. Mungkin bukan hobi, tapi keperluan primer agaknya, sebagaimana kita perlu pakaian. Cuma, anakku tadi, belum memulai kelasnya. Tapi dia suka dan sedang diatur waktunya.
Orang orang perlu belajar menjahit.
Anak anak di sekolah perlu dilatih menjahit. Menjahit pakaian sendiri. Menjahit keperluan masing masing
Menjahit pola dan gambar mimpi yang segar. Menjahit dengan benang benang harapan yang terus diperbarui.
Memjahit dengan jarum ketelitian dan visi yang tajam.
Aku selalu perlu belajar menjahit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H