Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Teknik Puisi: Eksperimen Pada Kata

5 Agustus 2021   12:21 Diperbarui: 9 Januari 2022   12:01 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Eksperimen pada Kata

*****


Pada akhirnya kini, kata kata mesti terlibat dalam rupa. Rupa Kata. Atau kata kata yang diinstal dalam ruang rupa, seni rupa. Kata kata tidak lagi sebagai forum sastra. Tetapi seni! 

Begitulah eksperimen pada kata terus berkembang.

Eksperimen itu tidak hanya pada wujud dan maknanya tapi melompat ke kuadran lain di luarnya, itulah rupa, itulah gambar. Inilah bahasa budaya pop, gairah gairah instan, kesenangan dan pengalaman kepentingan industri.

Baiknya adalah bahwa, misalnya puisi, menjadi lebih akrab dan dapat dimediasi dalam aneka wujud, tidak hanya ke novel dan layar lebar.

Akhir 90an, muncul istilah Afrizalian (kecenderungan ke Afrizal Malna), yang mengkonstruksi kembali status kata, kata menjadi tidak statis. Kata bisa melompat ke luar dirinya sesuai momentum, kondisi dan struktur sosial (istilah penulis,..).

Kata dalam sajak dan puisi, tidak mesti lagi berpijak pada lirik, nuansa ritmik dan harmoni-sintaksis.

Mungkin ini bisa disebut membentuk daya ungkap dan metafora baru, istilah Sapardi. Namun seberapa besar penerimaan kita terhadap eksprerimen pada kata tadi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun