Eksperimen pada Kata
*****
Pada akhirnya kini, kata kata mesti terlibat dalam rupa. Rupa Kata. Atau kata kata yang diinstal dalam ruang rupa, seni rupa. Kata kata tidak lagi sebagai forum sastra. Tetapi seni!Â
Begitulah eksperimen pada kata terus berkembang.
Eksperimen itu tidak hanya pada wujud dan maknanya tapi melompat ke kuadran lain di luarnya, itulah rupa, itulah gambar. Inilah bahasa budaya pop, gairah gairah instan, kesenangan dan pengalaman kepentingan industri.
Baiknya adalah bahwa, misalnya puisi, menjadi lebih akrab dan dapat dimediasi dalam aneka wujud, tidak hanya ke novel dan layar lebar.
Akhir 90an, muncul istilah Afrizalian (kecenderungan ke Afrizal Malna), yang mengkonstruksi kembali status kata, kata menjadi tidak statis. Kata bisa melompat ke luar dirinya sesuai momentum, kondisi dan struktur sosial (istilah penulis,..).
Kata dalam sajak dan puisi, tidak mesti lagi berpijak pada lirik, nuansa ritmik dan harmoni-sintaksis.
Mungkin ini bisa disebut membentuk daya ungkap dan metafora baru, istilah Sapardi. Namun seberapa besar penerimaan kita terhadap eksprerimen pada kata tadi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H